LAPORAN STUDI KASUS Kurangnya Tingkat Sopan Santun Siswa Terhadap Guru di Kelas XI IPS 2 SMA Negeri Ngoro Jombang

Posted by Unknown on Rabu, 05 Oktober 2011

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Banyaknya perkelahian antar sekolah, perselisihan atau konflik antara siswa dan pendidik, dan permasalahan-permasalahan yang muncul di bidang pendidikan akhir-akhir ini merupakan salah satu tanda bahwa pendidikan yang terjadi di sekolah perlu ditinjau ulang. Pendidikan kita telah dinilai tidak berhasil membangun karakter bangsa. Kurikulum sekolah yang menempatkan pendidikan agama, pendidikan moral pancasila, serta peran bimbingan penyuluhan belum sepenuhnya menghasilkan anak didik yang beraklak mulia. Krisisnya rasa hormat kepada guru, banyaknya anak yang nyontek dalam ulangan atau ujian nasional adalah bukti sedikit gambaran tidak efektifnya mata pelajaran-mata pelajaran tersebut di sekolah.

Berdasarkan tujuan pendidikan nasional UU No 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang berbunyi “ Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrasi serta bertanggung jawab.” Tujuan pendidikan nasional tersebut telah jelas bahwa pendidikan karakter sudah merupakan bagian dari proses pendidikan kita. Namun pada implementasi di lapangan pendidikan karakter tersebut tidak dilakukan secara teritegrasi dalam pendidikan di sekolah.

Proses belajar mengajar secara ideal merupakan harapan dari semua pihak dan untuk mewujudkan proses belajar mengajar yang ideal tersebut tentu saja dibutuhkan kerjasama dari semua pihak yang terlibat baik pihak sekolah secara kelembagaan, guru secara personal, siswa dan orang tua murid. Keterlibatan dari semua pihak yang tidak sesuai dengan proporsinya masing-masing akan melalaikan sebuah hubungan timbal balik dari proses KBM yang ada.

Perubahan zaman dan perkembangan teknologi ternyata telah membawa perubahan di segala segmen baik pola, gaya hidup, dan juga tingkah laku manusia. Hal ini juga terjadi pada siswa-siswi yang sedang dalam tahap pembelajaran, termasuk sikap siswa-siswi yang kurang sopan terhadap guru yang memberinya pelajaran.

Kewajiban siswa untuk patuh dan taat kepada guru, serta hormat kepadanya sudah semestinya dapat diterapkan di tengah-tengah proses belajar mengajar di sekolah. Bahkan ketika terjadi pertemuan antara siswa dengan guru di luar jam sekolah . Hal ini adalah bentuk ketawadhu’an siswa terhadap orang yang telah berjasa mentransferkan kemampuannya. Dengan diterapkannya hal ini maka siswa tidak hanya cerdas dan sisi intelektual saja, tetapi juga matang di sisi emosionalnya.

Konsep pendidikan saat ini memberikan ruang kepada guru untuk lebih dekat kepada murid. Guru bisa menjadi pendidik sekaligus teman bagi siswa. Tetapi konsep ini sering kali tersalah-aplikasikan, dimana kedekatan ini kemudian dimaknai dengan sebuah kedekatan tanpa batas sehingga siswa tidak merasa sungkan lagi melakukan hal-hal yang semestinya tidak mereka lakukan. Melakukan bentuk komunikasi yang tidak semestinya, karena mereka menganggap guru sebagai sebagai teman mereka. Dari sinilah timbul ketidaksopanan juga ketidak ketidaksantunan dalam bersikap dan berbicara. Ini akan sangat berpengaruh terhadap kualitas penyerapan ilmu yang diajarkan oleh guru, yang tentu saja berpengaruh terhadap pada kualitas akhir dari tujuan dari proses belajar mengajar yang dilakukan.

Berdasarkan fenomena di atas dirasa perlu adanya penanganan khusus dan kosentrasi penuh terhadap tujuan pendidikan yang berbasis karakter. Dalam hal ini penulis akan memfokuskan studi kasus ini dalam aspek tingkah laku siswa khususnya sopan santun siswa terhadap guru di kelas

Berdasarkan latar belakang di atas, maka praktikan menulis laporan studi kasus berjudul “Kurangnya Tingkat Sopan Santun Siswa Terhadap Guru di Kelas XI IPS 1 SMA Negeri Ngoro Jombang”.

B. Batasan Masalah

Agar masalah yang dibahas tidak meluas, Praktikan membatasi objek permasalahan dalam penyusunan studi kasus ini pada salah satu siswa kelas XI IPS 2 SMA Negeri Ngoro tahun pelajaran 2011/2012, yang mana siswa tersebut dalam kesehariannya mempunyai sikap yang kurang bagus terhadap guru terutama ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Untuk lebih lengkapnya silhkan Download di Sini

{ 0 comments... read them below or add one }

Posting Komentar